Buscar

Labels

Hukum Mengucapkan Selamat Hari Natal




Nuansa Natal di negeri yang mayoritas muslim ini sudah sangat terasa kemeriahannya. Semua itu untuk memeriahkan hari crismash yang diyakini kaum Nasrani sebagai hari kelahiran al Masih atau Jesus yang diklaim sebagai tuhan atau anak Tuhan.

Dalam akidah Islam Isa putera Maryam adalah Nabi dan Rasul Allah Ta’ala. Dia bukan anak Tuhan dan bukan Tuhan itu sendiri. Bahkan Allah Ta’ala telah membantah di banyak ayat-Nya bahwa Dia menjadikan Isa sebagai putera-Nya,

وَأَنَّهُ تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا

Dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak (pula) beranak.” (QS. al-Jin: 3)

بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنَّى يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-An’am: 101)

Maka tidak mungkin seorang muslim yang mentauhidkan Allah akan ikut serta, mendukung, mengucapkan selamat atasnya, dan bergembira dengan perayaan-perayaan hari raya tersebut yang jelas-jelas menghina Allah dengan terang-terangan. Keyakinan ini membatalkan peribadatan kepada Allah, karena inilah Allah Ta'ala menyifati Ibadurrahman bersih dari semua itu


Lebih tragis lagi, pembenaran saling mengucapkan selamat atas hari raya antar umat beragama dilontarkan oleh para tokoh intelektual Muslim. Tidak sedikit mereka yang bergelar Profesor dan Doktor.

Prof. Dr. Sofjan Siregar, MA dalam isi materi yang disampaikannya dalam pengajian ICMI Eropa bekerjasama dengan pengurus Masjid Nasuha di Rotterdam, Belanda, Jumat (17/12/2010), menyimpulkan bahwa mengucapkan selamat Natal oleh seorang muslim hukumnya mubah, dibolehkan. Menurutnya masalah mengucapkan selamat Natal adalah bagian dari mu’amalah, non-ritual. Yang pada prinsipnya semua tindakan non-ritual adalah dibolehkan, kecuali ada nash ayat atau hadits yang melarang. Dan menurut Sofjan, tidak ada satu ayat Al Quran atau hadits pun yang eksplisit melarang mengucapkan selamat atau salam kepada orang non-muslim seperti di hari Natal. (Detiknews.com, Ahad: 19/12/2010)
Prof DR HM Din Syamsuddin MA, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, mengaku terbiasa mengucapkan selamat Natal kepada pemeluk Kristen.
"Saya tiap tahun memberi ucapan selamat Natal kepada teman-teman Kristiani," katanya di hadapan ratusan umat Kristiani dalam seminar Wawasan Kebangsaan X BAMAG Jatim di Surabaya (10/10/2005).


Pendapat Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullaah tentang hukum mengucapkan selamat natal kepada orang kafir, “Mengucapkan selamat kepada orang-orang kafir dengan ucapan selamat natal atau ucapan-ucapan lainnya yang berkaitan dengan perayaan agama mereka hukumnya haram sesuai kesepakatan ulama. Sebagaimana kutipan dari Ibnul Qayyim rahimahullaah dalam bukunya Ahkam Ahl Adz-Dzimmah, beliau menyebutkan:
“Mengucapkan selamat kepada syiar agama orang kafir adalah haram berdasarkan kesepakatan. Seperti mengucapkan selamat atas hari raya dan puasa mereka dengan mengatakan 'Ied Muharak 'Alaik (hari raya penuh berkah atas kalian) atau selamat bergembira dengan hari raya ini dan semisalnya. Jika orang yang berkata tadi menerima kekufuran maka hal itu termasuk keharaman, statusnya seperti mengucapkan selamat bersujud kepada salib. Bahkan, di sisi Allah dosanya lebih besar dan lebih dimurkai daripada mengucapkan selamat meminum arak, selamat membunuh, berzina, dan semisalnya. Banyak orang yang tidak paham Islam terjerumus kedalamnya semantara dia tidak tahu keburukan yang telah dilakukannya. Siapa yang mengucapkan selamat kepada seseorang karena maksiatnya, kebid'ahannya, dan kekufurannya berarti dia menantang kemurkaan Allah.”

Seorang muslim haram memenuhi undangan mereka dalam perayaan ini, karena ini lebih besar dari mengucapkan selamat kepada mereka, karena dalam hal itu berarti ikut serta dalam perayaan mereka. Juga diharamkan bagi kaum muslimin untuk menyamai kaum kuffar dengan mengadakan pesta-pesta dalam momentum tersebut atau saling bertukar hadiah, membagikan permen, parsel, meliburkan kerja dan sebagainya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud dan dishahihkan Ibnu Hibban)

“Ingat! merayakan Hari NATAL bukan bentuk toleransi antar umat beragama, tapi bentuk pencampur-adukkan AQIDAH antara HAQ dengan BATHIL dan menjerumuskan kalangan awam dari umat Islam yang kebanyakan lemah iman dan hal itu tidak akan menyuburkan keharmonisan hubungan antar Islam dengan Nashrani, tapi akan menyuburkan PENDANGKALAN AQIDAH yang bisa mengantarkan kepada pemurtadan.”  -Habib Rizieq Syihab-


Seberapa Besar Pengaruh Film Innocence of Muslims Terhadap Dakwah Islam?

Seberapa Besar Pengaruh Film Innocence of Muslims Terhadap Dakwah Islam?

Banyak yang mengira dengan membuat film yang melecehkan Nabi Muhammad atau Islam, mereka bisa menjauhkan orang dari Islam. Padahal metodologi ini justru adalah bumerang bagi mereka.

Saya pernah bertanya kepada Abu Tawfeeq, salah seorang muallaf asal Perancis yang tinggal di Hadramaut, Yaman, apakah film-film yang melecehkan Islam seperti Fitna, atau yang baru-baru ini dirilis di Youtube -film murahan- yang berjudul ‘Innocence of Muslims’ memberi pengaruh negatif yang berarti bagi Islam?

Dia menjawab,
“Saya kira tidak. Manusia yang cerdas, apalagi kebanyakan masyarakat di Barat itu punya curiosity, sifat ingin tahu yang besar. Melihat Islam jadi bahan perbincangan, mereka tidak akan serta-merta menerima informasi negatif tersebut. Mereka akan search, buat investigasi, googling sana-sini, sampai akhirnya mereka dapatkan informasi yang utuh tentang Islam. Beberapa di antaranya Allah beri hidayah untuk masuk ke dalam Islam.”
Dia melanjutkan, “Banyak sekali dari kami, orang-orang Barat yang masuk Islam tertarik masuk Islam justru karena gencarnya pemberitaan negatif tentang Islam.”
Senada dengan Abu Tawfeeq, Abdul Kareem seorang muslim dari Belgia juga mengatakan hal yang serupa.
“Saya kira film-film seperti itu tidaklah memberikan pengaruh negatif terhadap dakwah. Apa saja yang mereka tayangkan di media, baik yang bagus maupun yang menjelek-jelekkan Islam justru akan menarik orang untuk belajar lebih banyak tentang Islam. Sebagai contoh kasus 9/11, sebelas September. Setelah peristiwa itu, ribuan, bahkan jutaan orang Barat masuk Islam.”
“Saya kira film-film seperti itu tidaklah memberikan pengaruh negatif terhadap dakwah. Apa saja yang mereka tayangkan di media, baik yang bagus maupun yang menjelek-jelekkan Islam justru akan menarik orang untuk belajar lebih banyak tentang Islam. Sebagai contoh kasus 9/11, sebelas September. Setelah peristiwa itu, ribuan, bahkan jutaan orang Barat masuk Islam.”

“Saya kira film-film seperti itu tidaklah memberikan pengaruh negatif terhadap dakwah. Apa saja yang mereka tayangkan di media, baik yang bagus maupun yang menjelek-jelekkan Islam justru akan menarik orang untuk belajar lebih banyak tentang Islam. Sebagai contoh kasus 9/11, sebelas September. Setelah peristiwa itu, ribuan, bahkan jutaan orang Barat masuk Islam.”

“Saya kira film-film seperti itu tidaklah memberikan pengaruh negatif terhadap dakwah. Apa saja yang mereka tayangkan di media, baik yang bagus maupun yang menjelek-jelekkan Islam justru akan menarik orang untuk belajar lebih banyak tentang Islam. Sebagai contoh kasus 9/11, sebelas September. Setelah peristiwa itu, ribuan, bahkan jutaan orang Barat masuk Islam.”



Read more about Berita by www.konsultasisyariah.com

Bahaya headset untuk telinga


Kebiasaan mendengarkan portable music player (PMP), seperti MP3 player, bisa membuat telinga cedera. Itu terjadi jika kita terlalu sering memakai earphone atau headphone bervolume tinggi. Berdasar penelitian, efek buruk datang jika menggunakan earphone selama lima jam dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada telinga.Kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda. Saat ini mungkin dampaknya belum terlihat, namun kelak akan terasa. “Mendengarkan pemutar musik personal secara reguler dalam volume tinggi ketika muda sering kali tidak berdampak pada pendengaran. Namun, kelak kemampuan mendengar bisa menghilang,” jelas salah seorang peneliti pada International Herald Tribune.

Pernyataan itu diberikan sembilan peneliti dari Committee on Emerging and Newly Identified Helat Risks. Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa risiko kehilangan pendengaran akan didapatkan di pertengahan usia 20-an.Bagaimanapun, mendengarkan musik melalui media portabel juga menimbulkan dampak lain. Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari khalayak ramai. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko hilangnya pendengaran terhadap situasi sekitar.Penyebab gangguan pendengaran memang beragam. Bergantung juga pada usia seseorang. Suara terbagi atas beberapa tingkat. Suara ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 dB, sedangkan untuk anak-anak 20 sampai 40 dB. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 dB atau lebih yang masih dapat didengar manusia.



Mengenai pengaruh terhadap telinga, paparan musik dengan earphone dapat mempengaruhi ambang pendengaran , terutama bila dilakukan dengan volume keras dan jangka waktu lama.

Beberapa cara untuk mengurangi kerusakan pendengaran adalah : dengan mengurangi volume suara dan mengurangi waktu untuk mendengarkan dengan earphone.

Beberapa saran untuk mengurangi efek samping misalnya menggunakan headphone yang besar (tipe yang lama), sehingga suara lebih terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar dibandingkan earphone yang kecil. Tipe earbuds yang kecil mempunyai speaker kecil dengan volume besar yang diletakan di lubang telinga sudah pasti memberikan efek lebih besar pada pendengaran dibandingkan dengan headphone yang hanya ditempel pada telinga luar.







Valentine?? NO!!

Wah, gak terasa beud yah sekarang kita sudah berada di tahun 2012. Dan di awal tahun ini terutama bulan Februari, di kalangan remaja dan anak-anak “nge-trend” yang namanya Hari Valentine. Kalian sendiri tahu tidak asal mula Valentine? (“Tidak”  *duokk!!) Ini nih, ajaran sesat -,- ngikut” aja bisanya.

Sini, gue jelasin bagi loe loe yg ngegandrungi valentine:
"VALENTINE" adalah nama seorang pendeta. Namanya Pedro St. Valentino. 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam Spanyol. Pendeta ini mengumumkan atau mengisytiharkan hari tersebut sebagai hari 'kasih sayang' karena menurutnya, Islam adalah ZALIM!!!  Tumbangnya Kerajaan Islam Spanyol dirayakan sebagai Hari Valentine.
Semoga Anda Semua bisa mengmbil pelajaran!!! Jadi.. mengapa kita ingin menyambut Hari Valentine padahal hari itu adalah hari jatuhnya kerajaan Islam kita di Spanyol..

Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.

1.       PRINSIP / DASAR
Valentine Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk Agama Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine.
2.        SUMBER ASASI
Valentine jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan fikiran manusia yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh karena itulah , berpegang kepada akal rasional manusia semata-mata, tetapi jika tidak berdasarkan kepada Islam(Allah), maka ia akan tertolak.

Firman Allah swt dalam Surah Al Baqarah ayat 120 :“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.
3.    TUJUAN
Tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi adalah baik. Tetapi bukan seminit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula bererti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggikan ajaran lain di atas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang

Label

SriMenTilLith

SriMenTilLith
My Group =)

Translate